Catatan July 2014


Pamekasan, 1 Juli 2014

            Ini yang kurasakan, beberapa hari setelah kuputuskan menjadi seorang istri. Perempuan dari seorang suami yang menyayangi. Ah.. tentu saja dia menyayangiku, karena aku mantan pacarnya. Tiga hari lepas perayaan, dibawaku bersama ia ke tempat tingga 2014lnya. Semoga ini berkah, Sayang. Semoga kita benar-benar menyayangi dan selalu seperti itu. Selalu. Selamanya.
            Ada banyak hal yang tak bisa kuucap bila saja harus kulihat kamu di sisiku. Aku tak ingin menyebutkan kekurangan, semua orang pasti punya. Aku hanya ingin membicarakan hal baik tentangmu, tentang pria yang mempersembahkan keseriusannya untukku. Untuk hidupku, juga hidup kita berdua.
            Hari ini, saat sedang tak kulakukan apa-apa, sengaja kutulis ini dalam kekosongan waktu. Memikirkanmu. Menurutku lebih penting ketimbang aku harus melamunkan hal lain yang belum pasti. Pekerjaan, misalnya. Aku tak terlalu pikirkan itu. Boleh jadi hanya ingin mencari kesibukan. Kau pun tahu, aku bukanlah wanita yang senang berdiam saja di rumah (entah mungkin karena belum ada seorang anak di keluarga baru kita), aku sedikit bosan. Makanya sengaja kuteruskan keinginanku untuk bekerja saja. Lagipula, kau pun baru pulang petang bahkan malam. Lalu, sedari pagi hingga petang jelas tak kutemui kamu di rumah.
            Bekerjalah, sayang. Tentu aku berharap kau bekerja dengan jujur. Jangan gemar korupsi. Waktu misalnya. Jangan meniru koruptor kelas Teri yang selalu saja terlambat bekerja. Aku bahkan ingin kau pun tak tergoda pada uang, juga perihal duniawi lainnya (semoga saja aku memang selalu seperti ini, juga tak pernah tergoda). Semoga kita tak selalu disibukkan dengan itu, sementara mengabaikan Tuhan yang member segalanya. Kesehatan terutama. Bekerjalah dengan jujur. Karena dalam doaku, hal yang paling kuinginkan darimu adalah suami yang jujur dalam pekerjaannya… ^_^


*Kiki Lathif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar